“Hhh…Hhh…”, Shika masih terus berlari. Letak kuil Konohana Sakuya sendiri sebenarnya tidak begitu jauh, tepat di depan tangga menuju kuil ada tanah lapang dan pepohonan sakura. Di balik pepohonan itu didirikan sebuah cafe, milik seorang kakek bernama Tomoaki Tsurugi. Dan Shika sedang berlari melewati tempat itu. Shika menengok sebentar. “Paman Tsurugi sepertinya sudah di sana…”, Shika sedikit tersenyum… Shika pun memutuskan menerobos pepohonan sakura menuju belakang cafe, sejak dulu jalan menuju kuil dibuat mengitari tanah lapang, “Konservasi pohon sakura… Kita kan harus mencintai lingkungan…”.